Selasa, 25 Januari 2011
Beberapa Kota DI Sumatera Belajar Pupuk Organik Di Payakumbuh
Payakumbuh (karismaprovinsibanten.blogspot.com) - Yayasan Danamon Peduli (YDP) Pusat, berkedudukan di Jakarta, menunjuk Payakumbuh, sebagai tempat penyelenggara kegiatan magang dalam pengelolaan sampah organik, Tanjung Balai terpadu, 26-27 Januari 2011. Peserta kegiatan, di antaranya berasal dari Pekanbaru, Tanjung Balai, Kabupaten Tapanuli Selatan, Bukittinggi dan Kabupaten Limapuluh Kota.
Kota/kabupaten yang ditunjuk YDP itu, adalah daerah yang bekerjasama dengan YDP, dalam program Pasarku Bersih Pasarku Sehat (PBPS). Sejak, beberapa tahun terakhir, YDP telah mengucurkan bantuan untuk sejumlah kota/kabupaten di Indonesia dalam program PBPS.
Payakumbuh sendiri, ucap Kabid Kebersihan dan Pertamanan Dinas Tata Ruang Kota dan Kebersihan Payakumbuh, Ir. Syamsurial, M.Si, di Balaikota Payakumbuh, Selasa (25/01/2011), telah dua kali mendapatkan bantuan pengadaan mesin pengolahan sampah organik dan fasilitas pasar Ibuh, seperti tempat sampah, instalasi air bersih. Sejak adanya mesin pengolahan sampah, sejak dua tahun terakhir, Dinas Tata Ruang dan Kebersihan, terlah mampu memberikan kontribusi PAD kepada pemko, lewat produksi sampah organik.
Seluruh sampah organik yang ada di Pasar Ibuh, dikatakan Syamsurial, tidak ada yang dibuang ke TPA. Semuanya, diolah di Pasar Ibuh, karena letak mesin pengolahan pupuknya, berada di kawasan Pasar Ibuh. Mutu pupuk organik yang diproduksi, setelah dilakukan pengujian labor oleh YDP, terbaik di Sumatera. “Kita siap berbagai ilmu dengan kota/kabuoaten yang datang belajar dalam pengelolaan sampah organic dan program pasarku bersih pasarku sehat,” simpul Syamsurial. (Jhonkenedi)
Dua Mahasiswa Minang Diutus ke Korea
Padang (karismaprovinsibanten.blogspot.com) - Dua mahasiswa Minang diutus ke Korea Selatan untuk mengikuti kuliah Spring Semester 2011 dalam rangka International Student Exchange Program (Program Pertukaran Mahasiswa Internasional). Kedua generasi muda Minang beprestasi ini menghadap Gubernur Sumbar Prof. Dr. Irwan Prayitno, kemarin
Mereka adalah Nadya Intan Kemala dan Wiwek Dian Astuti. Keduanya adalah mahasiswa Universitas Padjadjaran Bandung jurusan Hubungan Internasional. Mereka terpilih untuk mengikuti kegiatan tersebut setelah lolos seleksi di Universitas Padjadjaran Bandung. Tahun ini Unpad mengirim 15 mahasiswa untuk mengikuti program tersebut, dua orang diantaranya berasal dari Sumbar. Intan dan Wiwiek akan berada di Korea Selatan selama satu semester untuk mengikuti perkuliahan Spring Semester 2011 di Ajou University Korea Selatan.
Kegiatan tersebut disambut baik oleh Gubernur Sumbar Prof. Dr. Irwan Prayitno untuk terus didukung agar putra-putri Minang terus berprestasi dan berkiprah di tingkat nasional maupupun internasional. Dari ribuan mahasiswa yang diseleksi, dua putri Minang ini akhirnya terpilih sebagai utusan. Gubernur berpesan agar mereka mempromosikan potensi daerah ini dan menjaga nama baik Sumatera Barat. Berikut profil kedua mahasiswa hasil survey reporter korandigital.com
Nadya Intan Kemala adalah mahasiswa semester IV jurusan Hubungan Internasional Univesitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Intan lahir di Padang tanggal 11 Mei 1992. Putri dosen Fakultas Pertanian ini sudah menunjukkan prestasinya sejak duduk di bangku sekolah dasar. Pernah menjadi juara lomba menulis cerita, beberapa kali juara English Speech Contest. Ia juga pernah menjadi utusan Unpad dalam Kontes Debat Bahasa Inggris yang diadakan Universitas Indonesia.
Wiwik Rukmi Dwi Astuti lahir di Bukittinggi tanggal 2 September 1989. Wiwiek sering menempati peringkat juara sejak Sekolah Dasar. Saat duduk di bangku SMA 1 Padang ia juga pernah diutus mengikuti pertukaran pelajar ke Singapura tahun 2004. Selain juara kelas, putri dosen FPBS UNP ini sangat peduli dengan kesenian Minang. Selain jago tari Minang, tahun 2008 ia meraih juara Pemain Melodi Talempong.
Mereka akan berada di Korea selama 5 bulan biaya perkuliahan dan akomodasi ditanggung oleh Ajou University. Mereka akan mengikuti perkuliahan dengan bahasa pengantar bahasa Inggris. Berbagai program internasional telah disiapkan sehingga peserta program bisa menimba pengalaman internasional dan menjadi bekal bagi mereka untuk berkiprah dalam persaingan global nantinya. (rel)
Mereka adalah Nadya Intan Kemala dan Wiwek Dian Astuti. Keduanya adalah mahasiswa Universitas Padjadjaran Bandung jurusan Hubungan Internasional. Mereka terpilih untuk mengikuti kegiatan tersebut setelah lolos seleksi di Universitas Padjadjaran Bandung. Tahun ini Unpad mengirim 15 mahasiswa untuk mengikuti program tersebut, dua orang diantaranya berasal dari Sumbar. Intan dan Wiwiek akan berada di Korea Selatan selama satu semester untuk mengikuti perkuliahan Spring Semester 2011 di Ajou University Korea Selatan.
Kegiatan tersebut disambut baik oleh Gubernur Sumbar Prof. Dr. Irwan Prayitno untuk terus didukung agar putra-putri Minang terus berprestasi dan berkiprah di tingkat nasional maupupun internasional. Dari ribuan mahasiswa yang diseleksi, dua putri Minang ini akhirnya terpilih sebagai utusan. Gubernur berpesan agar mereka mempromosikan potensi daerah ini dan menjaga nama baik Sumatera Barat. Berikut profil kedua mahasiswa hasil survey reporter korandigital.com
Nadya Intan Kemala adalah mahasiswa semester IV jurusan Hubungan Internasional Univesitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Intan lahir di Padang tanggal 11 Mei 1992. Putri dosen Fakultas Pertanian ini sudah menunjukkan prestasinya sejak duduk di bangku sekolah dasar. Pernah menjadi juara lomba menulis cerita, beberapa kali juara English Speech Contest. Ia juga pernah menjadi utusan Unpad dalam Kontes Debat Bahasa Inggris yang diadakan Universitas Indonesia.
Wiwik Rukmi Dwi Astuti lahir di Bukittinggi tanggal 2 September 1989. Wiwiek sering menempati peringkat juara sejak Sekolah Dasar. Saat duduk di bangku SMA 1 Padang ia juga pernah diutus mengikuti pertukaran pelajar ke Singapura tahun 2004. Selain juara kelas, putri dosen FPBS UNP ini sangat peduli dengan kesenian Minang. Selain jago tari Minang, tahun 2008 ia meraih juara Pemain Melodi Talempong.
Mereka akan berada di Korea selama 5 bulan biaya perkuliahan dan akomodasi ditanggung oleh Ajou University. Mereka akan mengikuti perkuliahan dengan bahasa pengantar bahasa Inggris. Berbagai program internasional telah disiapkan sehingga peserta program bisa menimba pengalaman internasional dan menjadi bekal bagi mereka untuk berkiprah dalam persaingan global nantinya. (rel)
Kontribusi SSB Memicu Prestasi Payakumbuh
Payakumbuh (karismaprovinsibanten.blogspot.com) - Kehadiran sekolah sepakbola (SSB) dibeberapa kelurahan di Kota Payakumbuh, picu peningkatan prestasi Persepak Payakumbuh. Persepak yang selama ini sulit menembus putaran final kompetisi PSSI di tingkat nasional yang sudah menjadi langganan masuk putaran final nasional, meski belum mampu memetik gelar juara untuk dipersembahkan kepada warga kota.
Ketua Umum Pengkot PSSI Payakumbuh H. Syamsul Bahri didampingi Ketua Harian PSSI Ir. Mediar Indra, M.Si, di Balaikota Payakumbuh, Selasa (25/1) mengatakan, sepanjang 2010, prestasi puncak tim sepakbola Payakumbuh, runner up Porprov Sumbar XI. Kemudian, tim Divisi III Persepak melaju keputaran final PSSI Regional Sumatera, di NAD. Di kejuaraan Divisi III yang berlangsung di Tanah Rencong itu, Persepak tersingkir di penyisihan grup.
Sementara, tim usia 18 tahun berhasil melaju ke putaran delapan besar Piala Suratin Cup 2011. Dalam penyisihan grup B di Jakarta, Persepak satu grup dengan PSIS Semarang dan PSMS Medan, dua tim yang telah malang melintang dalam putaran final Suratin. Satu tim lagi, Villa 2000, wakil Persija Jakarta.
Meski gagal mendulang prestasi terbaik, tapi Persepak masih mampu pulang dengan kepala tegak. Karena. Dari tiga kali merumput, Persepak masih mampu menahan Villa 2000 bermain imbang, 1-1, dan kalah dari PSMS dan PSIS, masing-masing satu gol. Selisih gol, Persepak lebih ketimbang Villa 2000 yang berada di urutan keempat.
Menurut Syamsul, di Payakumbuh sekarang ini, tercatat 20-an SSB yang aktif menjalani latihan di sejumlah lapangan di lima kecamatan se-Kota Payakumbuh. Untuk memacu prestasi SSB, Pengkot PSSI Payakumbuh menggelar kejuaraan antar-SSB tiap tahun. Selain itu, klub-klub kelurahan di Payakumbuh juga banyak aktif, dan nyaris tiap bulan di kota ini, menggelar turnamen antarklub. Menurut Mediar Indra, secara teknis, dengan adanya SSB dan klub kelurahan, menjalani latihan yang teratur, membuat prestasi pemain sepakbola kian terasah, sehingga akhirnya ketika dipanggil dalam pemusatan latihan, tidak terlalu sulit meningkatkan kualitas teknis. Latihan lebih diutamakan pada kekompakan tim, sebut Mediar Indra. (Jhonkenedi).
Ketua Umum Pengkot PSSI Payakumbuh H. Syamsul Bahri didampingi Ketua Harian PSSI Ir. Mediar Indra, M.Si, di Balaikota Payakumbuh, Selasa (25/1) mengatakan, sepanjang 2010, prestasi puncak tim sepakbola Payakumbuh, runner up Porprov Sumbar XI. Kemudian, tim Divisi III Persepak melaju keputaran final PSSI Regional Sumatera, di NAD. Di kejuaraan Divisi III yang berlangsung di Tanah Rencong itu, Persepak tersingkir di penyisihan grup.
Sementara, tim usia 18 tahun berhasil melaju ke putaran delapan besar Piala Suratin Cup 2011. Dalam penyisihan grup B di Jakarta, Persepak satu grup dengan PSIS Semarang dan PSMS Medan, dua tim yang telah malang melintang dalam putaran final Suratin. Satu tim lagi, Villa 2000, wakil Persija Jakarta.
Meski gagal mendulang prestasi terbaik, tapi Persepak masih mampu pulang dengan kepala tegak. Karena. Dari tiga kali merumput, Persepak masih mampu menahan Villa 2000 bermain imbang, 1-1, dan kalah dari PSMS dan PSIS, masing-masing satu gol. Selisih gol, Persepak lebih ketimbang Villa 2000 yang berada di urutan keempat.
Menurut Syamsul, di Payakumbuh sekarang ini, tercatat 20-an SSB yang aktif menjalani latihan di sejumlah lapangan di lima kecamatan se-Kota Payakumbuh. Untuk memacu prestasi SSB, Pengkot PSSI Payakumbuh menggelar kejuaraan antar-SSB tiap tahun. Selain itu, klub-klub kelurahan di Payakumbuh juga banyak aktif, dan nyaris tiap bulan di kota ini, menggelar turnamen antarklub. Menurut Mediar Indra, secara teknis, dengan adanya SSB dan klub kelurahan, menjalani latihan yang teratur, membuat prestasi pemain sepakbola kian terasah, sehingga akhirnya ketika dipanggil dalam pemusatan latihan, tidak terlalu sulit meningkatkan kualitas teknis. Latihan lebih diutamakan pada kekompakan tim, sebut Mediar Indra. (Jhonkenedi).
Langganan:
Postingan (Atom)